Industri perkebunan mulai berkembang di Nusantara dalam bentuk usaha-usaha perkebunan berskala besar sejak awal abad ke-19. Sejak saat itu hingga menjelang kemerdekaan Indonesia, para pelaku usaha dari Belanda, Inggris, Belgia, dll, mulai membuka perkebunan-perkebunan karet, teh, kopi, tebu, kakao, kina, beberapa jenis rempah, dll, lengkap dengan fasilitas pengolahannya terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Berkembangnya usaha perkebunan pada masa-masa itu telah mendorong terbukanya wilayah-wilayah baru yang terpencil, berkembangnya sarana dan prasarana umum, serta kolonisasi. Sejalan dengan perkembangan waktu, perkebunan makin memodernisasikan dirinya, dengan diterapkannya sistem manajemen yang lebih modern serta diaplikasikannya berbagai teknologi di bidang kultur teknis maupun pengolahan hasil.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia mendorong dilakukannya nasionalisasi perusahan-perusahaan perkebunan asing secara-besar-besaran dan melahirkan BUMN Perkebunan. Sejak masa itu hingga kini telah terjadi beberapa kali reorganisasi serta perubahan nama BUMN Perkebunan, mulai dari Perusahaan Nasional Perkebunan (PNP), PT. Perkebunan (PTP) hingga PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI). Saat ini terdapat 14 PTPN (I s.d XIV) dan PT RNI, yang lokasi operasi dan kantor pusatnya tersebar mulai dari provinsi Aceh Nangroe Darussalam hingga Papua. Komoditi-komoditi yang diusahakan BUMN Perkebunan dalah : kelapa sawit, gula, karet, teh, kopi, kakao, kina, beberapa macam rempah-rempah dan tanaman hortikultura serta hutan tanaman industri. Disamping itu beberapa perusahaan juga sudah mulai melakukan pengembangan industri hilir dan agrowisata. Untuk industri hilir, beberapa perusahaan telah pula mengembangkan merek (brand) mereka sendiri antara lain untuk produk teh, kopi, produk karet, dll, yang sudah mulai dikenal dan diminati pasar
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia mendorong dilakukannya nasionalisasi perusahan-perusahaan perkebunan asing secara-besar-besaran dan melahirkan BUMN Perkebunan. Sejak masa itu hingga kini telah terjadi beberapa kali reorganisasi serta perubahan nama BUMN Perkebunan, mulai dari Perusahaan Nasional Perkebunan (PNP), PT. Perkebunan (PTP) hingga PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI). Saat ini terdapat 14 PTPN (I s.d XIV) dan PT RNI, yang lokasi operasi dan kantor pusatnya tersebar mulai dari provinsi Aceh Nangroe Darussalam hingga Papua. Komoditi-komoditi yang diusahakan BUMN Perkebunan dalah : kelapa sawit, gula, karet, teh, kopi, kakao, kina, beberapa macam rempah-rempah dan tanaman hortikultura serta hutan tanaman industri. Disamping itu beberapa perusahaan juga sudah mulai melakukan pengembangan industri hilir dan agrowisata. Untuk industri hilir, beberapa perusahaan telah pula mengembangkan merek (brand) mereka sendiri antara lain untuk produk teh, kopi, produk karet, dll, yang sudah mulai dikenal dan diminati pasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar